Kabar Baik!! Sekolah Normal Segera Dibuka, Belajar-Mengajar Online Akan Berakhir

 


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, kementerian sedang melakukan pengkajian terkait kemungkinan dibukanya kembali sekolah tatap muka meski berada di situasi pandemi covid 19.

Nadiem menjelaskan hal ini dilakukan karena terdapat usulan sekolah tatap muka dibuka kembali imbas dari adanya siswa yang kesulitan melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan, online).

“Untuk sekolah tatap muka sedang kami kaji. Mohon ditunggu. Kami akan analisa dan mengkaji lagi SKB (surat keputusan bersama) 4 Menteri dan bagaimana kita bisa membantu anak-anak kita yang sulit PJJ (pembelajaran jarak jauh) untuk masuk sekolah,” ujar Nadiem.

Hal ini disampaikan Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11).

Nadiem mengatakan, Kemendikbud memang berusaha agar sekolah tatap muka dapat dilaksanakan kembali, namun diperlukan analisa lebih lanjut agar pelaksanaannya berjalan aman. Mas Menteri begitu Nadiem disapa meminta agar semua pihak sabar menunggu hasil dari kajian yang dilakukannya soal usulan pelaksanaan sekolah tatap muka.

“Prioritas kami mengembalikan anak sekolah tatap muka tapi seaman mungkin. Mohon ditunggu. Nanti pasti ada kebijakannya,” kata Nadiem.

Dalam kesempatan itu, Nadiem memaparkan kunjungan kerja terkait dengan kuota data internet untuk belajar online dan bantuan operasional sekolah (BOS). Adapun kunjungan kerja dilakukan ke tiga daerah yakni Palu di Sulawesi Tengah, Gianyar di Bali, dan Kupang-Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.

Nadiem menegaskan dirinya mendapat masukan dengan kunjungan kerja ini. Karenanya, dia akan terus melakukan kunjungan kerja di daerah-daerah terluar.

“Saya melakukan banyak pertemuan, di mana kita sangat ingin meningkatkan komunikasi pemda dan akselerasi di masa pandemi. Ini menjadi suatu masukan, input yang didapat dari guru, kepala sekolah, dan kepala dinas. Saya tidak akan berhenti melakukan kunker di daerah terluar untuk mendapatkan perspektif lagi,” ujar Nadiem. 

Dari kunjungan kerja yang dilakukan Nadiem, dia mendapati ada kendala yang berbeda-beda di tiap wilayah. Untuk wilayah Gianyar, Nadiem mengatakan secara universal semua sudah menerima kuota internet. Koneksi internet dan tingkat ekonomi masyarakat di Gianyar pun terbilang baik.

Namun, hal berbeda ditemui Nadiem di wilayah Palu. Meski sebagian besar sudah menerima kuota internet, akan tetapi terdapat masalah jaringan jika berbicara untuk wilayah pesisir dan pelosok atau pegunungan.

“Beda lagi di Pulau Rote, masalah utama terluar terpinggir, walau cantik luar biasa pemandangan, tingkat ekonomi rendah. Masalah utama banyak yang tidak punya gawai. Walau 3G lumayan, sinyal ada. Tapi masalah utamanya tidak punya gawai,” kata Nadiem.

Nadiem pun memastikan akan melakukan koordinasi ke depan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait kendala-kendala yang dihadapi. “Memang masyarakat kita dari sisi handset jaringan, itu yang akan dikoordinasikan dengan Kominfo ke depan akan didorong. Ini alasannya digitalisasi sekolah, penyediaan gawai dalam bentuk laptop akan penting,” tandasnya.